Rape Play (2024)

Rape Play (2024)

Edited Rape Play (2024) Subtitle Indonesia

Rape Play (2024)

Apa bahayanya fantasi jika itu fiksi?

0.0
Vote 0

Overview

Menghadirkan tontonan selama 82 menit. Di bawah kendali sumbangan kreatif Gabriella Mykal, Rape Play menghadirkan akting luar biasa dari akting cemerlang Avalon Greenberg Call. Sebuah tontonan memikat menghadirkan kisah rAPE PLAY adalah film dokumenter eksperimental yang mengeksplorasi penulisan fanfiction di kalangan remaja putri daring dan narasi pengalaman seksual yang dipelajari. Melalui wawancara, esai liris, dan reka ulang fantastik, film ini menyentuh sejarah internet, wacana kekerasan seksual, dan produksi budaya magis yang terjadi di kamar tidur remaja putri di seluruh dunia setiap hari. yang menggetarkan batin. Berpersona genre Documentary. Diciptakan oleh Gabriella Mykal. Dihiburkan oleh Avalon Greenberg Call, Juan Ayala, Gabriella Mykal, Victoria Zajac, Mo Donegan, Grace Leneghan. Dipersembahkan tahun 2024. Monitoring United States of America. Menyampaikan tema fandom, girlhood, hybrid film. ibarat penutup panggung, tontonan berkesan yang menutup dengan keindahan. Sebuah Documentary yang sajian untuk penggemar sinema.

Details

Release Date
2024-04-25
Runtime
82 min
Language
Country
Studio
Keywords

Cast

Crew

Genres and Alternative Titles

Genres
Alternative Titles

Releases

25 Apr 2024
Flag for United States of America United States of America

Watch Providers

No provider info

Overview/Summary dari beberapa sumber

Seorang mantan penggemar penggemar mengeksplorasi efek psikologis yang langgeng dari tumbuh secara online dalam konteks kekerasan seksualnya . Sebuah film dokumenter eksperimental yang mengeksplorasi penulisan fiksi penggemar di antara gadis remaja online dan narrativisasi yang dipelajari tentang pengalaman seksual . melalui wawancara, esai liris, dan pemeragaan yang fantastik, menyentuh sejarah internet, wacana kekerasan seksual, danthe magical cultural production happening in the bedrooms of teenage girls worldwide every day . The title of the film is derived from the tag put on fan fiction to designate depictions of role-played non-consensual encounters . The film becomes a kind of memoir asPembuat film menginterogasi pengalamannya tentang kekerasan seksual dan bagaimana membaca fiksi -fiksi ini di usia yang begitu muda memberi tahu hubungannya dengan seks, kekerasan, dan komunitas .